Detail Berita

PERAN ORANG TUA DALAM PEMDIDIKAN ANAK MELALUI PEMBELAJARAN DARING

Rabu. 5 Mei 2021 Pendopo Kecamatan Tumpang 

Undangan pada Sinergitas Pemerintahan di Kecamatan yang hadir banyak dari kalangan pendidik , komite dan juga tokoh agama sedangakan dari narasumber ( Anggota DPRD Kabupaten Malang ) , kebanyakan yang hadir juga dari kangan pendidik.

Membuka acara Camat  Tumpang sekaligus moderator.
Menyampaiakan Hal Sbb :
• Tema hari ini kita ambil karena dalam bidang Pendidikan selama pandemi banyak kendala secara phisiko motorik, ada materi, dan juga tegnologi sebagai sarana tapi sekarang hanya ada tegnologi.
• Kita bersama DPRD mencoba untuk cari solusi karena covod ini belum tahu kapan akan berakhir. sehingga barangkali dg kita duduk bersama ini akan ada masukan untuk selanjutnya akan di jadikan acuan kebijakan.
• Faktor Negara bisa maju harus pendidikannya yg maju


Paparan Dari Anggota Dewan :

 SUTRISNO,SH ( Fraksi Hanura ) : Sekretaris Komisi II DPRD ( 081252108478 ) Menyampaikan :
Pendidikan adalah suatau usaha dg sadar dsn terencaana agar tercapai kemampuan/ kecerdasan..
Dampak Pandemi memberi dampak yg cukup luas terhadap anak anak, sehingga Pembelajaran di alihkan dengan Daring. 

YAZID SALIM ,SE. DPRD Kabupaten Malang Komisi II dari Praksi Gerindra.
Perlu adanya inovasi dalam bidang Pendidikan pada masa pandemi, sehingga pada generasi masa mendatang tidak akan terjadi kemerosotan yg signifikan. karena jika itu terjadi Bangss kita akan tertingal.

Hj. SUMA"I  : DPRD Kab. Malang Dari Komisi 1V. Fraksi PDI.
Harapanya dengan adanya kesempatan untuk berdialog ini agar bapak ibu yg hadir menyampaikan segala keluhan dalam bidang Pendidikan sehingga nanti kami dari Dewan bisa menjembatani atau bisa menyampaikan kepada Pemerintah Kab Malang.

RENI PURWANING TYAS  Anggota DPRD Kab. Malang fraksi PDI., Komisi I
Saya tidak akan memberikan paparan lagi karena sudah banyak yang di sampaikan dari teman teman Dewan tadi , sehingga nanti bisa lebih banyak waktu untuk tanya jawab.


Selain paparang dari Nara sumber  pada dialog sinergitas juga diberi kesempatan pada peserta undangan 
1. MI PPAI ( Muhaimin ) Pandanajeng :
• Yang perlu dirubah adalah system karena kami selama covid ini bertatap muka selalu sembunyi sembunyi sehingga kami merasa bersisa, usulan kami kita di perbolehkan 

2. SUGENG HARTOYO Ket. Komite SMPN 2 Pulangdowo.
• Setujub dengan belajar tatap muka dg Pengawasan yg ketat , kalau di mungkinkan dirapit
• Anak SMP tidak diberi kebebasan menggunakan sepeda motor sendiri.


3. SRI HARTINI : ket Komite SDN 2 Wringinsongo.
• Tidak setuju kalau anak SD Kelas 1 Sampai 5 belajar secara Daring.
• Banyak orang tua mengambil keputusan untuk menunda anaknya masuk TK dg alasan masih daring.
• Bagaimana pertanggungjawaban Pemerintah dg adanya anak kecil membawa HP kemana mana sedangkan disisilain ada sosialisasi bahwa HP tidak baik untuk kesehatan.
• Kepercayaan Masyarakat sudah tipis keoada tenaga medis dan Rumahsakit karena banyak orang sakit bukan covid di covidkan.

Jawaban dari Nara Sumber dan juga Camat Tumpang :

PAK CAMAT: 
Di lapangan, Orang tua menghendaki pendidikan tatap muka. Kami terapkan di MTSN Pandanajeng. Dengan menerapkan protokol kesahatan.
Kecamatan punya zonasi sendiri mana desa-desa yang rawan. 
Semua tergantung pemangku pendidikan.
Kami hanya melaksanakan aturan protokol kesehatan dari pusat.

PAK SUTRISNO:
Saya setuju ada aturan pembelajaran tatap muka dengan pembatasan dan protokol kesahatan.
Kami akan sampaikan di komisi IV.
Kami akan 


PAK CAMAT: 
Yang mengusulkan KIP itu sekolah sendiri.
Untuk pembangunan fasilitas sekolah, itu ranah kabupaten.

PAK SUTRISNO:
Pembagunan gedung perpustakaan bisa diusulkan. Nanti pak camat juga monitor.
 

Sehingga pada diskusi  Sinergitas Pemerintaham di Kecamatan dapat diambul kesimpulan  :
• Bahwa pendidikan mengalami Delima dari segi teknis pembelajaran antara aturan yang disisilain menghendaki adanya social distancing dan Pembelajaran yg butuh figur untuk membimbing , sedangkan tegnologi yg digunakan untuk belajar secara on        line masih dianggab banyak memberi pengaruh faktor negative baik di kaji dari sisi budaya maupun phisikis anak.
• Perlu adanya tatanan /aturan untuk memecahkan persoalan yg di dukung dengan UU. mengingat kondisi saat ini tidak bisa di prediksi dg tepat.
• Jika pendidikan dibiarkan terus menerus dg system daring maka akan banyak kemunduran pada bidang yg sangat menyokong regenerasi kepemimpinan Bangss ini

 

 

Berita Lain